cerpen
Tas Merah ??
Beberapa hari ini kelaskku ramai bak pasar tiban. Polisi pun berdatangan
untuk penyidikan kasus. Mengapa tidak? Seorang siswi lenyap tanpa jejak dan
tanpa ada yang mengetahui. Aku sempat bingung mengapa ia pergi begitu saja
tanpa diketahui oleh seorangpun. Dan yang membuatku semakin bingung, mengapa ia
meninggalkan seonggok tas merah di bangkunya? Isi tas merah itu masih lengkap
dengan peralatan tulis dan buku pelajaran tiga hari yang lalu. Selama sang
pemilik menghilang tas merah masih diam seribu bahasa, membungkam mulutnya.
Bahkan tak memberitahu dimana tuannya kini. Aku dan teman-temanku mengamati tas
merah dengan teliti. Dari fisiknya, tas merah itu berbentuk kotak namun agak
oval. Kantongnya banyak, ada motif strawberry di kantong depannya dengan warna
degradasi senja. Gantungan berbentuk menara Eifell tergantung indah di
reslitingnya. Mungkin jika tas merah itu berubah menjadi seorang manusia, ia
akan tampak sangat imut. Kami terus mencari dan mengamati tas merah itu.
Mungkin saja sang pemilik meninggalkan pesan. Namun,hasilnya nol. Kami semua
tak menemukan apapun.
Ya, Evita. Nama pemilik tas merah itu. Evita yang cantik dan putri dari
orangtua terpandang, pantas saja dia memiliki banyak saingan di sekolahku.
Bahkan empat hari yang lalu ia sempat ibut dengan seniornya, karena cowok. Yah,
itu memang wajar saja karena Evita menjadi icon bagi siswa di sekolahku. Dan
lagi-lagi,aku hanya bisa menjadi pengamat saat tiga hari yang lalu ia sempat
pulang awal karena dijemput oleh ayahnya. Banyak orang yang mengetahui
kepulangan Evita pagi itu, ia tampak biasa saja. Tak sedikitpun ada masalah
terlihat dari raut wajahnya yang ayu itu. Malamnya, ia masih sempat dinner
dengan pacarnya. Dan tak sedikitpun ada tanda bahwa Evita akan pergi-entah
kemana-tanpa ada orang yang tahu. Bahkan ujar Ibunya, Evita tetap berangkat ke
sekolah seperti biasa. Namun anehnya pagi itu tak ada seorangpun tahu bahwa
Evita pergi kemana. Ia hanya meninggalkan tas merah kesayangannya tergeletak
sendiri di bangku. Mengapa ia meninggalkan sekolah, keluarga, teman-teman, dan
tas merah kesayangannya selama tiga hari ini? Apa motif dari kepergiannya? Dan aku tetap terbungkam tak tahu harus
berbuat apa, ya akulah sang pengamat. Mungkin hanya tas merah itulah jawaban
dan saksi bisu atas segala permasalahan yang terjadi pada tuannya. Mengapa tas
merah ??
Comments
Post a Comment