puisi

Penantian


Lengkap sudah sepi ini
Mungurung sendiriku
Terkulai dikunyah nelangsa yang berapi-api
Menyusuri jalanan lengang
Bersimbah angan tanpa tujuan
Dalam derap gerimis yang pongah
Menghujam, terbuai wajahmu menyusup bertubi-tubi
Membawa sebaris kata bhagia yang menenggelamkan nurani
Di atas pengharapan tak berkesudahan
Tentang rindu kusam
Tentang cinta terbuang
Tentang satu namamu
Di antara keluh kesah, gundah gulana, air mata dan lara
Masih adakah sedikit seyum darimu
Di batas penantianku, yang kini makin terbata
Jika masih ada runag di hatimu untukku, sedikit saja
Tolong bicaralah pada tanah membentang
Pada pohon-pohon rindang
Dan angin yang mengusik keangkuhan
Setidaknya, agar ada tanda yang bisa kubaca dan kuraba

Comments

Popular posts from this blog

analisis puisi

Cerpen